Benteng Moraya tidak cuma untuk menenangkan pikiran saja, melainkan juga dapat diciptakan sistem untuk menambah wawasan. Indonesia sendiri yakni negara yang menghargai sejarah sehingga, banyak daerah daerah yang berhubungan erat dengan pengorbanan jaman dahulu. Beberapa dibuka menjadi daerah tamasya yang akan memberikan pengalaman yang berbeda alltempatwisata.com.
Seperti halnya Benteng Moraya yang berada di Tondano, Minahasa yang menaruh banyak hal yang menyenangkan dan kaya akan sejarah. Simak review selengkapnya.
Mengintip Benteng Moraya yang Menaruh Banyak Cerita
Benteng Moraya yakni salah satu destinasi tamasya yang ada di Tondano. Wilayah Tondano memang diketahui sebagai wilayah tamasya mengingat udaranya yang teduh. Bangunan benteng ini layaknya menara pengintai yang mempunyai empat lantai. Lantainya yang melambung kokoh membawa ikatan pada kejayaan Tou Minahasa di masa lalu. Tamasya satu ini memang belum lagi dibuka oleh pemerintah melainkan sukses menarik perhatian.
Sebelum dibuka sebagai lokasi tamasya, di daerah ini ditemukan bermacam-macam kayu pondasi rumah masyarakat Minahasa jaman dahulu dan juga waruga-waruga di lokasi ini. Dikala ini Benteng Moraya sudah dibuka untuk biasa dan berfungsi sebagai bangunan bersejarah. Sehingga untuk anda yang berkeinginan menikmati tamasya sejarah, destinasi satu ini tak boleh dilewatkan. Anda akan mengetahui sejarah seputar suku Minahasa di masalalu.
Benteng Moraya yang tampak dari tepi jalan raya memang demikian itu kokoh dan kelihatan megah. Anda dapat mengamati tonggak-tonggak besar yang jumlahnya sekitar 12 buah. Tonggak ini dipasangkan pas di belakang artikel besar Benteng Moraya. Yang membuatnya kian unik, tiap-tiap tonggak diukir dengan relief yang bergambar dan juga kabar tentang perang Tondano. Tonggak yang kokoh ini seakan menyambut anda demikian itu masuk.
Benteng Moraya, Saksi Kegigihan Masyarakat Minahasa
Bangunan bersejarah ini bukan cuma sebagai bangunan yang menaruh banyak cerita. Tapi juga ada energi tarik sendiri yang membikin anda sepatutnya mengunjunginya. Itu ada menjelang Benteng, anda dapat mengamati dinding luar yang mempunyai ukiran relief. Relief ini bukanlah tanpa makna, ada cerita seputar bagaiman permulaan mula dari suku Minahasa terwujud. Di cat dengan warna merah membuatnya tampak tampak.
Anda dapat menyusuri marga marga yang orang Minahasa pakai dan memag masih terjaga sampai sekarang. Di sebagian komponen anda juga dapat mengamati ukiran yang yakni gambaran dari PerangTondano. Ada artikel doa “Bapa Kami” yang ditulis dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Peperangan Tondano yakni kisah yang amat berhubungan erat dengan berdirinya monumen satu ini.
Malah diinfokan dari bermacam-macam sumber, disebutkan sekiranya lokasi berdirinya Monumen ini yakni daerah perang akbar. Perang akbar ini terjadi antara orang Minahasa yang melawan tentara Belanda. Terjadi pada tahun 1800an, perang ini dapat dikatakan sebagai salah satu perang yang besar besaran terjadi pada waktu hal yang demikian. Kepala Walak Minahasa sukses untuk mempertahankan wilayah benteng ataupun pemukiman Minawanua.
Sampai hasilnya digempur oleh tentara Belanda yang membikin wilayah ini menjadi lautan darah dan banjir air mata. Malah danau Tondano dan juga sungai sampai berubah warna menjadi merah lantaran banyak pahlawan yang gugur ketika peperangan terjadi. Sampai hasilnya nama Moraya disematkan sebab artinya genangan darah. Berdirinya monumen ini tentunya untuk menghargai motivasi juang dan juga mengingatkan akan kepahlawanan Minahasa.
Daya Tarik Tamasya Benteng Moraya
Kecuali berhubungan erat dengan jaman pengorbanan dulu, daerah ini juga berada di daerah yang menawan. Pengunjung dapat merasakan panorama hijau zona persawahan yang menyejukkan indra penglihatan. Apalagi dikala anda pelan menaiki tangga untuk hingga di Menara Benteng ini. Dari ketinggian anda akan dihadrikan estetika alam dari Tondano yang demikian itu memikat. Kian anda naik karenanya akan kian menawan panoramanya.
Ada empat lantai yang menanti untuk pengunjung takhlukkan. Banyaknya buah hati tangga ini memang memerlukan pengorbanan. Tapi anda tak akan kecewa demikian itu hingga puncak, anda akan disuguhkan panorama yang luar awam cantik. Dari atas menara ini pengunjung dapat menyaksikan estetika Danau Tondano dari kejauhan. Amat sesuai untuk mengambil gambar dengan latar belakang panorama yang memukau.
Estetika dari puncak menara ini memang kian cantik dikala cuaca cemerlang. Untuk anda yang tak berniat untuk menumbangkan buah hati tangga, anda dapat cuma duduk duduk sambil bercengkrama. Terdapat kolam yang dirancang sedemikian rupa yang membikin suasananya bertambah asri. Cuma saja dikala mentari sedang terik teriknya, tak ada perlindungan di atas kepala anda. Sehingga lebih bagus pilih daerah yang adem.
Bukan cuma mempunyai panorama alam yang memukau, anda juga dapat menjajal serta berburu masakan di sekitarnya. Di sekitar Benteng ini memang dibangun semacam auditorium yang diterapkan sebagai pasar tamasya untuk menarik perhatian pengunjung. Sembari merasakan sepoi angin yang teduh dan diantar dengan secangkir kopi panas pasti akan menjadi penutup perjalanan yang amat tepat.
Anda juga dapat bersua dengan orang orang yang sengaja memakai pakaian Tari Kabasaran Minahasa. Mereka memang sengaja datang untuk diajak berfoto para pengunjung yang datang. Terdapat juga banyak fotografer yang menawarkan jasa foto seketika jadi. Monumen satu ini memang mempunyai banyak titik foto yang menawan dan terbilang banyak. Sehingga akan amat tepat untuk anda yang hobi berpose di depan kamera untuk diunggah di media sosial.
Lokasi & Harga Karcis Masuk
Benteng Moraya berada di Desa Roong, Tondano Barat, Minahasa, Sulawesi Utara. Untuk menjangkau letaknya terbilang gampang untuk dijangkau. Dari sentra kota Tandano memerlukan jarak sekitar 35 km. Bukan cuma itu, jalan masuk jalannya juga dapat dicapai dengan kendaraan darat bagus kendaraan pribadi ataupun angkutan biasa. Letaknya tak jauh dari pertigaan Patung Kerangkeng Sarapung. Berada di tepi jalan raya kian mempermudah pengunjung dari bermacam-macam tempat.
Harga yang ditawarkan untuk merasakan panorama dan berlibur sejarah ini tidaklah mahal. Anda cuma perlu merogoh kantong sekitar Rp. 5 ribuan saja. Harga hal yang demikian tentunya dapat sewaktu waktu naik tergantung dari pengelolanya. Untuk menerima petualangan yang menyenangkan anda dapat datang pada ketika pagi atau petang hari. Saat petang dapat memanfaatkan untuk mengamati sang surya yang berpulang di atas menara.
Sebaiknya sekiranya berkeinginan menikmati pengalaman luar awam dan menerima panorama yang cantik, mengunjungi Benteng ini dikala musim kemarau. Sehingga anda dapat mengamati hamparan hijau persawahan yang berpayung dengan birunya langit. Jangan lupa juga untuk membawa kamera terbaik anda, sekaligus untuk hunting foto. Walaupun di daerah ini dapat memakai jasa fotografer melainkan konsisten saja akan menyenangkan menjalankan aktivitas ini.