Kota Lama Semarang

Kota Lama Semarang, Bangunan Tua Sebagai Saksi Sejarah

Kota Lama Semarang, Bangunan Tua Sebagai Saksi Sejarah – Kota Lama Semarang jadi sebuah saksi sejarah akan peradaban yang terjadi beberapa saat lalu. Bahkan juga kawasan Kota Lama Semarang menjadi satu diantara pusat perdagangan di Indonesia.

Sama seperti dengan Kota Tua di Jakarta, Kota Lama Semarang juga memiliki beberapa bangunan kuat ciri khas Eropa dan sampai sekarang masih dipakai.

Kawasan Kota Lama Semarang sering digunakan beberapa pencinta fotografi untuk ambil beberapa gambar dengan style vintage.

Apa lagi bila pada hari liburan atau akhir minggu, kawasan Kota Lama Semarang sering digunakan warga untuk olahraga atau santai.

Sekarang ini Kota Lama Semarang telah dibuka lagi, kamu bisa mendatanginya dengan masih tetap mengaplikasikan ketentuan prokes yang sejauh ini jalan.

Sejarah Kota Lama Semarang

Kota Lama saat ini berlainan dengan Kota Lama pada jaman dahulu, walau saat ini masih simpan bangunan-bangunan monumental yang tak kemungkinan ditiadakan.

Sejarahnya bermula dari persetujuan di antara Kerajaan Mataram dengan faksi VOC, di mana Kerajaan Mataram harus memberikan Semarang sebagai pembayaran akan bebatuan VOC dalam hadapi perlawanan Trunojoyo.

Persetujuan itu terjadi di tanggal 15 Januari tahun 1678 lalu. Semenjak itu mulai dibuat beberapa bangunan dimulai dari gedung pemerintah, beberapa rumah masyarakat, kanal dan benteng yang namanya Vijhoek. Pada era ke 19 sampai 20, Kota Lama Semarang jadi pusat perdagangan.

Kota Lama Semarang dahulunya sering disebutkan Outstadt. Di sekitar kawasan Kota Lama ada jalanan yang waktu itu berperan untuk percepat jalur perhubungan antar ke-3 pintu gerbang. Jalan intinya namanya Heeren Straat yang sekarang ini namanya Jl. Letjen. Suprapto.

Karena saat ini masih simpan bangunan-banguan ciri khas Eropa, kawasan Kota Lama Semarang mendapatkan panggilan sebagai “Little Netherland”. Minimal ada 50 bangunan kuno yang ada di sekitar Kota Lama Semarang, dan memiliki luas sekitar 31 hektar.

Sekarang ini beberapa bangunan yang terdapat digunakan sebagai:

  • Gedung Keuangan PAPAK yang dahulunya sebagai Gedung Balai Kota.
  • Bank Mandiri KC Mpu Tantular dahulunya sebagai gedung Societiet De Harmonie.
  • Ada juga Gereja Blenduk yang dibuat pada era ke 18, dan berperan sampai sekarang ini.
  • Jembatan Mberok yang dibuat pada era ke 17, yang kuat sampai sekarang ini. Dan ada banyak kembali yang lain.

Lokasi Kota Lama Semarang

Lokasi dan alamat Kota Lama Semarang ada di Jl. Letjen Suprapto, Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa tengah.

Jalur Ke arah Kota Lama Semarang

Cara ke arah Kota Lama Semarang bila kamu pergi dari arah Ungaran dengan ke arah Banyumanik Peterongan selanjutnya ke arah Jl. MT. Haryono sampai datang di bundaran Bubakan, lalu pilih arah ke arah Cendrawasih.

Baca Juga : Hutan Pinus Pengger, Tempat Wisata Yang Instagrammable dan Sejuk

Selanjutnya kamu tinggal mengikuti panduan arah sampai datang pada akhirnya di kawasan Kota Lama Semarang. Jalur ke arah Kota Lama Semarang bisa dilalui dari beragam arah.

Jika ingin cepat dan tidak repot, kamu bisa memercayakan aplikasi GPS.

Jam Buka Kota Lama Semarang

Jam operasional Kota Lama Semarang dibuka sepanjang 7 hari satu minggu, dan 24 jam satu hari. Tetapi karena sekarang ini keadaan Indonesia belum seutuhnya sembuh dari wabah Covid-19, karena itu jam kunjungan juga terbatasi yaitu cuma sampai jam 21.00 waktu di tempat.

Dan untuk beberapa tempat wisata yang berada di sekelilingnya, sekarang masih tutup hingga sementara batasan saat yang belum ditetapkan.

Tiket Masuk Kota Lama Semarang

Karena sebagai area khalayak, karena itu harga tiket masuk Kota Lama Semarang juga tidak ada atau cuma-cuma. Kamu perlu keluarkan uang untuk biaya parkir kendaraan dan bila akan berkunjung beberapa tempat wisata yang berada di sekitar kawasan Kota Lama Semarang.

Fasilitas di Kawasan Kota Lama Semarang

Fasilitas simpatisan yang berada di kawasan Kota Lama Semarang salah satunya:

  • Area parkir kendaraan,
  • Persewaan sepeda,
  • Tempat melaksanakan ibadah,
  • Cafe dan Restoran,
  • Tempat untuk sekedar duduk,
  • Pemondokan.

Daya Tarik Kota Lama Semarang

Kota Lama Semarang sebuah tempat wisata pembelajaran yang paling kental dengan nilai sejarah dan bangunan-bangunan dengan style penjajahan.

Di mana bangunan-bangunan yang terdapat jangan dirubah apa lagi dihancurkan, karena telah diputuskan jadi kawasan Cagar Budaya Nasional.

Berikut sejumlah daya tarik dari Kota Lama Semarang:

1. Bangunan Penjajahan Yang Saat ini masih Kuat

Saat ada di Kota Lama Semarang, kamu akan rasakan kesan seperti ada di Belanda, karena itu tak bingung bila mendapatkan panggilan Little Netherland.

Beberapa bangunan itu salah satunya:

  • Gereja Blenduk,
  • Jembatan Berok,
  • Gedung Jiwasraya,
  • Gedung Marabunta,
  • Kantor Pos Besar Semarang,
  • Gedung Marba, dan ada banyak kembali.

Bangunan-bangunan itu sekarang masih dipakai dan kelihatan benar-benar kuat. Beberapa pengunjung yang memakainya sebagai lokasi untuk berpose.

2. Tempat Wisata Hebat

Selainnya menikmati bangunan-bangunan dengan style penjajahan, kamu bisa berkunjung beberapa tempat wisata yang berada di sekitar Kota Lama Semarang yaitu:

  • Gereja Blenduk,
  • Taman Srigunting,
  • 3D Trik Art Museum,
  • Semarang Contemporary Art Gallery,
  • Cafe dengan bangunan orisinal.

3. Kota Lama Semarang Di Malam Hari

Beberapa pengunjung yang memilih tiba saat sore hari, hingga situasi malamnya makin ramai. Tetapi sekarang ini kamu cuma dikasih waktu sampai jam 21.00 malam saja.

Banyak muda mudi yang bergabung bersama komunitasnya ada juga pasangan yang habiskan waktu bersama dengan keluarga tersayang. Situasi malam dengan hiasan lampu dan bangunan vintagenya benar-benar terkesan.

4. Pasar Klitikan

Disamping itu di sekitar Kota Lama Semarang ada sebuah pasar yang menawarkan beberapa barang unik, pas sekali buat kamu yang disebut kolektor beberapa barang unik.

Pasar itu namanya Pasar Klitikan, di sini kamu bisa mendapati beberapa mobil unik, senjata perang, mesin ketik, sampai hiasan dinding kuno.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *