Pantai Biduk Biduk, Melihat Pantai Cantik di Timur Kalimantan – Pantai Biduk Biduk sebagai pantai yang mempunyai pasir putih dan air laut jernih yang terlihat warna biru. Selanjutnya, komdisi alamnya juga masih asri dan jarang-jarang juga orang bertandang ke sini.
Oleh karena itu, jika tiba di saat tertentu pengunjung akan berasa seperti pantai individu. Di saat ada di pantai Biduk-Biduk, pengunjung bisa melihat panorama laut Sulawesi dan rasakan sepoi-sepoi angin yang menyejukan.
Udara sejuk itu datang dari barisan pohon kelapa di sejauh pesisir pantai. Ini tentu saja bisa membuat siapa saja kerasan lama-lama ada di pantai ini.
Menariknya kembali Pantai Biduk-biduk rupanya tidak mempunyai cuaca yang ekstrim hingga di saat siang pengunjung tidak terlampau kepanasan. Demikian juga kebalikannya saat malam hari juga tidak terlampau dingin.
Bukan hanya nikmati cantiknya pemandangan alam yang terhidang, beberapa pengunjung juga dapat lakukan beragam kegiatan yang membahagiakan seperti naiki sampan, bermain air dan kemping di pinggiran pantai.
Dan luar biasanya kembali situasi pantai yang asri akan bagus jika jadi sebagi latar untuk berpose riang. Alam memang memiliki langkah sendiri untuk menganakemaskan kita.
Lokasi Pantai Biduk Biduk
Lokasi Pantai Biduk Biduk ada di Dusun Biduk-Biduk, Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Jalur Menuju Pantai Biduk Biduk
Jalur menuju Pantai Biduk Biduk bila mengawali perjalanan dari Samarinda dapat pergi dari Lapangan terbang APT Pranoto di Samarinda menuju Lapangan terbang Kalimarau, Berau.
Seterusnya teruskan perjalanan menuju Teluk Menyumbang sama waktu menempuh sekitaran 7-8 jam. Sepanjang perjalanan pengunjung akan melalui rimba tropis lebat di kanan kiri jalan.
Perjalanan menuju Pantai Biduk Biduk gampang dilewati, jalannya telah mulus beraspal di sejauh jalan kelihatan jejeran pohon kelapa.
Baca Juga : Pesona Pulau Maratua, Wisata Surga Snorkeling di Kalimantan Timur
Daya Tarik Pantai Biduk Biduk
1. Pantai Yang Benar-benar Cantik
Pantai cantik yang ini banyak memiliki keunggulan yang ditonjolkan, situasi yang tenang dan benar-benar asri sebagai satu diantaranya.
Pantai Biduk Biduk ada pada status geografis yang cocok untuk menyaksikan pemandangan matahari tenggelam atau keluar. Oleh karena itu tek bingung bila pantai ini juga dipanggil dengan panggilan pesona matahari keluar.
Selainnya keindahan matahari keluar, beberapa pengunjung bisa juga menemui Danau Sang Gending, rimba dan Pegunungan Teluk Menyumbang, dan Air Terjun Bidadari.
Seterusnya, pasir putih yang menghias pantai juga lumayan panjang hingga membuat terlihat seperti tidak ada ujungnya.
Dan siapa kira bila antara sungai serai dan tanjung perepet tumbuh pohon kelapa yang memiliki bentuk meliuk seperti ular.
Fenomena pantai biduk-biduk tidak cukup sampai di sana saja, karena dari Teluk Sulaiman pengunjung dapat berperahu atau ber-speedboat menuju Pulau Kaniungan.
Menariknya jalur yang hendak dilewati kelak ialah tempat komunitas penyu hijau. Di saat pagi mereka umumnya cari makan dan kemungkinan terlihat ke atas laut.
2. Island Hopping
Dari Teluk Menyumbang, eksploitasi dapat diteruskan menuju Pulau Kaniungan Besar. Lama perjalanan sekitaran 30 menit. Pulau berpasir putih ini ditempati sekitaran 18 kepala keluarga, bahkan ada resor di sini.
Pohon kelapa membubung tinggi berbaris rapi penuhi bibir pantai. Wisatawan bisa santai di Warung Nelayan, salah satu restoran sekalian pemondokan di pulau yang luasnya 3x Pulau Derawan.
Selainnya Pulau Kaniungan Besar, ada juga Pulau Kaniungan Kecil yang tidak memiliki penghuni. Ke-2 nya sama sepi, pas yang cari ketenangan.
3. Kekayaan Hayati
Siapa kira bila selainnya keindahan alamnya, rupanya kawasan Pantai Biduk Biduk sebagai komunitas dari 22 tipe mamalia dan 10 salah satunya sebagai spesies yang diproteksi.
Mereka yang diproteksi ialah Pelanduk Kancil, Kujang Muntjak, Kijang Kuning, Rusa Sikat, Landak Raya, Owa Kalawat, Beruang Madu, Linsang insang, Binturong, Kucing Kuwuk, dan Pelanduk Napu.
Di lain sisi sekitaran 104 tipe burung juga sudah sukses dideteksi di mana ada 6 tipe yang disebut satwa epidemik.
Mereka ialah Pijantung Kalimantan, Bondol Kalimantan Pacat Kepala-Batu, Topi-Hitam, Takur Tutut, Takur Leher-Hitam, dan Sempidan Kalimantan.
Dalam pada itu beragam tumbuhan bisa juga ditemui di kawasan ini terhitung beberapa epidemik kalimantan seumpama Monocarpia kalimantanensis, Shorea mojongensis, dan Monocarpia euneura. Jika dijelajahi selanjutnya minimal ada sekitaran 164 tipe tumbuhan yang berada di kawasan ini.