Taman Nasional Karimunjawa – Asal-usul berdirinya Taman Nasional Karimunjawa sebetulnya telah berjalan benar-benar lama, persisnya pada periode Sunan Muria. Beliau sebagai salah satunya figur yang berperanan dalam penebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Menurut warga, Sunan Muria mempunyai seorang anak yang namanya Syekh Amir Hasan dan tidak lain ialah siswa dari Sunan Kudus. Berikut ini alltempatwisata telah menyiapkan informasi selengkapnya.
Letak dan Topografi
Taman Nasional Karimunjawa secara geografis berada pada koordinat 5°40’39” – 5°55’00” Lintang Selatan dan 110°05’57” – 110°31’15” Bujur Timur. Dan secara administratif taman nasional ini ada dalam daerah Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa tengah.
Seperti sudah disebut, teritori kepulauan ini ada di Laut Jawa dan sebagai Teritori Konservasi Alam dengan kekhasan tertentu. Jumlah pulau di teritori ini ialah sekitar 22 pulau.
Topography dari TN Karimun Jawa ialah daratan rendah yang condong bergelombang dan ada di ketinggian yang sekitar di antara 0 sampai 506 mtr. di permukaan laut. Dalam pada itu, luas keseluruhan dari teritori ini masih sama dengan awalnya, yakni 111.625 hektar.
Cuaca dan Hidrologi
Keadaan cuaca di Taman Nasional Karimunjawa sama dengan cuaca Indonesia secara umum, yakni tropis yang cuma memiliki dua musim (musim kemarau dan musim penghujan). Musim penghujan condong berjalan lebih panjang dibanding musim kemarau. Di mana musim kemarau cuma berjalan di antara bulan Juni sampai bulan Agustus.
Saat musim kemarau berjalan, angin akan bertiup dari arah Benua Asia dan bergerak ke arah Benua Australia. Angin itu memiliki kandungan banyak curahan hujan sebagai pemicu turunnya hujan lokal. Seterusnya terjadi periode perubahan musim yang berjalan dari bulan September sampai bulan Oktober.
Kemudian, awal bulan November sampai bulan Maret sebagai pucuk dari musim hujan. Saat musim penghujan atau musim barat berjalan, angin bertiup dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Mengakibatkan gelombang laut makin besar yang menghalangi proses pelayaran, karena resiko resikonya makin tinggi.
Untuk ciri-ciri hidrologinya, dijumpai jika di semua teritori ini benar-benar tidak ada sungai besar. Walau demikian bisa ditemui lima mata air yang oleh warga sekitaran dijadikan tempat ambil air bersih.
Flora
Beberapa macam tanaman yang tumbuh di teritori ini yakni lumut, rumput, tipe paku-pakuan, semak, tumbuhan berbahan kayu, dan mangrove. Flora itu menyebar di semua daerah taman nasional sesuai type ekosistemnya.
Tumbuhan yang bisa ditemui di ekosistem rimba pantai diantaranya cemara laut (Casuarina equisetifolia), ketapang (Terminalia cattapa), kelapa (Cocos nucifera), setigi (Pemphis acidula), jati pasir (Scaerota frustescens), dan waru laut (Hibiscus tiliaceus)